Sedarah Sabtu, 11 April 2009 Widya istri sepupuku - 3 Kedua tangan Teh Widya memelukku erat-erat. Kadang sesekali, jari-jemarinya mencakar punggungku, kadang membelai, dan kadang mencubit nakal ...
Sedarah 16.12 Yanti dan mertuanya Kisah ini saya susun berdasarkan fakta yang saya dapat dari cerita pribadi salah seorang bekas teman karib semasa kuliah dulu. Ia baru saja ...
Sedarah 16.11 Wanita kesepian - 3 Kini aku langsung menyambut hangat ciumannya sambil merangkulnya dengan erat. Ciuman Kang Hendi benar-benar menghanyutkan. Aku dibuatnya ber...
Sedarah 16.11 Widya istri sepupuku - 1 Kang Asep masih di Belanda dan tidak akan pulang dulu dalam waktu satu setengah bulan ini. Teh Widya, istri Kang Asep, sepupuku, masih sibuk...
Sedarah 16.11 Widya istri sepupuku - 2 "Hi.. hi.. hi, hi..!" Bidadari itu tertawa lirih kegirangan melihat diriku yang benar-benar tak berdaya. Tapi tak lama kemudian de...
Sedarah 16.10 Wanita kesepian - 1 Ketika aku menikah dua tahun yang lalu, rasanya dunia ini hanya milikku seorang. Betapa tidak, aku mendapatkan seorang pria yang menjadi imp...
Sedarah 16.10 Wanita kesepian - 2 Kang Hendi tidak menyerah begitu saja melihat kemarahanku. Kebingunganku telah membuat diriku kurang waspada. Aku tak tahu sejak kapan Kang ...
Sedarah 16.09 Terjebak dalam angan - 2 Akhirnya aku memberanikan diri untuk membalas lumatan-lumatannya, detak jantungku semakin bertalu-talu dan badanku semakin bergetar, rasa ma...
Sedarah 16.09 Tiga keponakanku - 1 Nama-nama dalam cerita ini adalah nama yang disamarkan, tetapi ceritanya betul-betul terjadi. Sebut saja namaku Andi, pria berumur 30 tahuna...